Diberdayakan oleh Blogger.

Translate


RSS

Kamis, 19 Juli 2012

رســالة الصيــــام
من كلا م الله و السنة رسول الله و كتب الفقه
RISALAH PUASA
(Berdasarkan Al Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab Fiqh)
Oleh: Abu Muhammad Mahir Nanang Zakaria,S.Pd I
A.      Pengertian Puasa
Puasa secara etimologi berarti menahan. sedangkan devinisi puasa berdasarkan syara’ adalah menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar shidiq hingga terbenamnya matahari dan disertai niat.

B.      Hukum Puasa Ramadhan
Hukum berpuasa di bulan ramadhan adalah wajib. Sesuai dengan firman Allah swt :
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ  
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah (2) : 183)
عن طلحة بن عبيد الله أن رجلا سأل النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: يا رسول الله أخبرني عمـا فرض الله عليّ من الصيام قال: شهر رمضان قال : هل علي غيره؟ قال: لا، إلا أن تطوع  (رواه البخارى و مسلم)
Dari Thalhah bin Ubaidillah meriwayatkan bahwasanya ada seseorang bertanya kepada Nabi shallaLlahu alihi wasallam:”Wahai Rasulullah beritahukan kepadaku tentang puasa yang diwajibkan Allah atasku”, Rasulullah menjawab: Bulan Ramadhan, dia berkata lagi: Adakah yang lain?, Rasululullah bersabda: Tidak ada, kecuali hanya puasa sunnah (tathawu’). (HR. Bukhory dan Muslim)
Hukum Bagi Orang yang meninggalkan Puasa
Orang yang meninggalkan puasa padahal ia mampu menjalankannya dan bukan karena alasan udzur syar’i maka orang tersebut adalah kafir. (Fiqh As-Sunnah,Bab Puasa). Ketetapan ini berdasarkan Hadits Hasan Riwayat Abu Ya’la dan Thabrani dari Ibnu Abbas r.a berkata, bahwa Rasulullah Saw. bersabda :

عرى الإسلام و قواعد الدين ثلاثة عليهنّ أسس الإسلام من ترك واحدةً منهنّ فهو بها كافرٌ حلا ل الدام : شهدة أن لا إله إلا الله ، والصلاة المكتوبة و صوم رمضان
Tali Islam dan sendi agama itu ada tiga perkara. Di atas tiga perkara itulah Islam didirikan. Barang siapa yang meninggalkan salah satunya, ia adalah kafir dan halal darahnya. Ketiga perkara tersebut ialah, Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, Shalat wajib, puasa Ramadhan.

C.      Waktu Puasa
Penentuan awal puasa ramadhan dengan cara rukyatul hilal (melihat bulan). sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عن أبي هريرة رضي الله عنه يقول : قال النّبي صلّ الله عليه وسلّم : صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته فأنّ غمّ عليكم فأكملوا عدّة ﺷﻌﺒﺎﻦ ثلا ثين. (متفق عليه)
Abu Hurairah r.a, berkata, “Nabi saw. bersabda, ‘Berpuasalah apabila kalian melihat bulan dan berbukalan karena melihat bulan. Bila tidak dapat melihat (karena tertutup awan), maka genapkanlah bilangan bulan sya’ban 30 hari.’.”(HR. Al Bukhory dan Muslim)
Penentuan awal puasa Ramdhan juga bisa dilakukan dengan cara Hisab (Perhitungan). Sebagaimana dalil-dalil berikut ini.
Al-Qur’an:
uqèd Ï%©!$# Ÿ@yèy_ š[ôJ¤±9$# [ä!$uÅÊ tyJs)ø9$#ur #YqçR ¼çnu£s%ur tAÎ$oYtB (#qßJn=÷ètFÏ9 yŠytã tûüÏZÅb¡9$# z>$|¡Åsø9$#ur 4 $tB t,n=y{ ª!$# šÏ9ºsŒ žwÎ) Èd,ysø9$$Î/ 4 ã@Å_ÁxÿムÏM»tƒFy$# 5Qöqs)Ï9 tbqßJn=ôètƒ ÇÎÈ  
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.(QS. Yunus [10]: 5)
Al-Hadits:
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه أنّ رسول  الله صلى الله عليه وسلم ذكر رمضان فقال لا تصوموا حتى ترواالهلال ولا تفطـروا حتى تروه فإن غـم عليكم فاقــدروله (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abdullah bin Umar radhiyaLlahu anhu bahwasanya Rasulullah shallaLlahu alaihi wasallam menjelaskan tentang bulan ramadhan dan berkata: “Janganlah kamu berpuasa sehingga kamu melihat hilal, dan jangan pula kamu berbuka (berhari raya) sehingga kamu melihat hilal. Bila mendung menutup penglihatanmu maka perkirakanlah.” (HR. Al-Bukhory dan Muslim)
“Perkirakanlah” disini dipahami sebagai “hitunglah”.
Waktu puasa jumhur ulama sepakat mulai dari terbitnya fajar shoddiq hingga terbenamnyua matahari. Hal ini
sebagaimana yang Allah swt. Firmankan :
öÓ|(#qè=ä.ur (#qç/uŽõ°$#ur 4Ó®Lym tû¨üt7oKtƒ ãNä3s9 äÝøsƒø:$# âÙuö/F{$# z`ÏB ÅÝøsƒø:$# ÏŠuqóF{$# z`ÏB ̍ôfxÿø9$# ( ¢OèO (#qJÏ?r& tP$uÅ_Á9$# n<Î) È@øŠ©9$# ....
“.... Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam....” ( QS. Al Baqarah (2) : 187)

D.      Syarat Wajib Puasa
Islam, baligh, berakal (tamyiz), sehat, mukimin, wanita yang suci dari haid dan nifas. (Fiqh As-Sunnah: 294)
E.      Rukun Puasa
  1. Niat
Jumhur Ulama sepakat bahwa niat harus dilaksanakan pada setiap malan di bulan Ramadhan, sebelum terbitnya fajar shoddiq. Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi saw. :
عن حفصة أمّ المؤمنين رضي الله عنها أنّ النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال : من لم يبيت الصيام قبل الفجر فلا صيام له (روه الخمسة)
“Dari Hafshah Ummul mukminin bahwasannya Nabi saw bersabda : ‘  barang siapa yang tidak menetapkan niat puasa sebelum fajar, maka tiada puasa baginya’.” (HR. Imam Lima).
Namun ada sebagian ulama Maliky yang berpendapat bahwa niat cukup dilakukan pada awal bulan ramadhan saja, sehingga apabila lupa berniat pada hari-hari berikutnya, puasanya tetap sah.( Al Fiqh ‘ala Madzahibil Arba’ah lihat bab Puasa) Hal ini berdasar pada umumnya hadits :
عن عمّر بن الخطّاب رضي الله عنه قال : سمعتُ رسول الله صلّ الله عليه وسلّم يقول : إنَّمَا الأعْمالُ بالنِّيَّات و إنَّمَا لكلّ امرئٍ ما نوى (متفق عليه)
“Dari Umar bin Al Khaththab r.a berkata : ‘  Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan masing-masing orang akan di balas sesuai dengan apa yang diniatkannya (HR. Al Bukhory dan Muslim).
Penulis berpendapat untuk lebih berhati-hati (ikhtiyath) lebih baik melakukan niat setiap sebelum terbit fajar shoddiq selama bulan suci Ramadhan.
  1. Menahan dari segala yang membatalkan puasa. ( lihat At-Tadzhib fi Adillati Matn Al Ghoyatu wa Taqrib hal : 101)
F.       Hal-hal yang membatalkan puasa
1.      Makan dan minum di siang hari dengan sengaja
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم : من نَسِيَ وهو صَا ئم فأ كل أو شرب فليتمَّ صومه فإنّما اطعمه الله و سقاه (متفق عليه)
“Dari Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa yang lupa ia sedang berpuasa, kemudian ia makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah swt telah memberinya makan dan minum (HR. Al Bukhory dan Muslim)
Berdasarkan pengertian hadits di atas bahwa makan dan minum karena lupa  tidak membatalkan puasa, tetapi apabila makan dan minum karena sengaja, jumhur ulama sepakat batal puasanya.
2.        Bersetubuh di siang hari
Sebuah hadits dari Nabi saw. (Bulughul Maram. Hal: 142) Abu Hurairah r.a berkata, ada seseorang lelaki datang kepada Nabi saw. dan berkata, “Wahai rasulullah, aku telah celaka.” Nabi saw. bertanya, “Apakah yang mencelakakanmu?”, ia menjawab, “Aku telah bersetubuh bersama istriku di bulan Ramadhan.” Nabi saw. bertanya, “Dapatkah engkau memerdekakan seorang budak?” ia menjawab, “Tidak” Nabi bertanya, “Mampukah engkau berpuasa 2 bulan berturut-turut?” ia menjawab, “ Tidak,” Nabi bertanya, “Dapatkah engkau memberi makan kepada 60 orang miskin?” ia menjawab, “Tidak” ....( HR. Imam Tujuh dan lafal hadits menurut Muslim).
Hadits di atas menerangkan bahwa batal puasanya seseorang yang melakukan hubungan suami istri di siang hari.
3.      Muntah yang disengaja
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم : من ذ رعه القئ فلا قضاء عليه ومن استقاء فعليه القضاء (رواه البخارى)
“Dari abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka ia tidak wajib puasa. Dan barang siapa yang sengaja muntah, maka ia wajib mengqadha.” (HR. Al Bukhory)
4.      Keluar air sperma dengan sengaja (istimna’)
Keluar airmani karena sebab bersentuhan kulit, mencium, atau melihat sesuatu dengan syahwat. Jumhur Ulama berpendapat dapat membatalkan puasa. ( Fqh As-Sunnah  lihat bab Maa Yubthilu Ash-Shiyam: 310).
5.      Haid dan Nifas
عن أبي سعيد الخدرى رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم : أليس إذا حا ضت لم تصلِّ و لم تصم ؟ قلنَ : بلى قا ل : فذا لك من نقصان دينها (متفق عليه) 
“Dari Abu Sa’id Al Khudry r.a  berkata : Rasulullah saw bersabda: ‘Bukankah kalau wanita sedang haid tidak shalat dan tidak puasa?’ mereka (para wanita) menjawab : ‘ya Rasulallah ‘ Beliau bersabda ‘itulah kekurangan agamanya’.”. (HR. Albukhory dan Muslim)
6.      Hilang akal sebab gila, epilepsy, dan pingsan (At-Tadzhib fi Adillati Matn Al Ghoyatu wa Taqrib)
7.      Murtad
Murtad adalah keluar dari agama islam. Untuk itu orang yang telah murtad maka secara otomatis batal puasanya dan tidak mempunyai kewajiban untuk berpuasa, sebab salah satu syarat wajib puasa adalah Islam.

G.     8 Golongan yang boleh tidak puasa dan penjelasan hukum tentangnya
1.      Orang sakit
Orang yang sakit boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti (mengqadha) pada hari yang lain sesuai dengan hari dimana ia meninggalkan puasa.
( `tBur tb$Ÿ2 $³ÒƒÍsD ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& ...... ÇÊÑÎÈ  
Dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (QS. Al Baqarah (2) : 185(
Kecuali bagi orang yang sakit yang sulit diharapkan kesembuhannya, maka ia boleh tidak berpuasa namun wajib membayar fidyah (memberi makan untuk setiap hari satu orang miskin).
2.      Musafir
Musafir adalah orang yang bepergian jauh. Para ulama berbeda pendapat tentang ukuran jarak jauhnya perjalanan. Imam Syafi’i rah.a berpendapat apabila perjalanan itu lebih dari 83 Km maka boleh mengqashar dan menjama’ shalat serta diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Musafir boleh tidak berpuasa namun harus mengqadha di hari lain sesuai dengan hari yang ditinggalkan.
4 `yJsù šc%x. Nä3ZÏB $³ÒƒÍ£D ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& ( ..... ÇÊÑÍÈ  
Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (QS. Al Baqarah (2) : 184( 
3.      Orang yang tidak mampu berpuasa
Orang tidak kuat berpuasa yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa adalah orang tua yang sudah pikun, orang yang sakit keras dan tidak mungkin lagi diharapkan kesembuhannya. Golongan ini tidak wajib berpuasa dan tidak wajib mengqadha namun wajib membayar fidyah (memberi makan kepada orang miskin), yakni 1 hari 1 mud  (± 600 gr).
4 n?tãur šúïÏ%©!$# ¼çmtRqà)ÏÜム×ptƒôÏù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏBt .... ÇÊÑÍÈ  
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. (QS. Al Baqarah (2) : 184( 

عن ابن عبّاس رضي الله عنهما قال : رُخّص للشيخ الكبير أن يفطر و يطعم عن كلّ يومٍ مسكيناً و لا قضاء عليه (رواه الدار قطنيّ و الحاكم وصحّحاه)
Dari Ibnu Abbas r.a berkata, “Orang lanjut usia diperbolehkan berbuka dengan memberi makan setiap hari seorang miskin. Ia tidak wajib mengqadha (HR. Daruquthni dan Hakim, keduanya telah menganggapnya shahih)
4.      Wanita hamil dan menyusui
Apabila ia khawatir akan dirinya atau dirinya dan anaknya maka ia wajib mengqadha saja, namun apabila yang dikhawatirkan adalah bayinya saja maka ia wajib mengqadha dan membayar fidyah (memberi makan orang miskin). Pendapat ini menurut Imam Ahmad dan Imam Syafi’i (lihat At Tadzhib. Hal: 106). Namun ada riwayat dari ibnu Abbas r.a dan Ibnu Umar r.a bahwa perempuan hamil dan menyusui boleh tidak puasa namun wajib membayar fidyah saja tanpa harus mengqadha. (Fiqhussunnah. Hal: 761)
عن ابن عبــاس يقول لأم ولدٍ له حبلى أنت بمنزلة الذي لا يطيقه فعليك الفداء ولا قضاء عليك ( رواه الدار قطني)
Dari Ibn Abbas berkata kepada budak perempuannya yang sedang hamil: “Engkau termasuk orang yang berat menjalankannya, karena itu engkau wajib membayar fidyah dan tidak wajib mengqadla.” (HR. Daru quthni)
5.      Bersetubuh di siang hari
Orang yang melakukan hubungan suami istri pada siang hari bulan Ramadhan wajib membayar kafarat dengan memerdekakan budak mukmin, atau berpuasa 2 bulan berturut-turut atau memberi makan kepada 60 orang miskin. Sebagaimana hadits di atas mengenai hal-hal yang membatalkan puasa.
6.      Orang gila
Orang gila tidak wajib puasa, juga tidak berkewajiban mengqadha dan membayar fidyah. karena salah satu syarat wajib puasa adalah berakal. Orang gila dianggap tidak berakal.
7.      Orang yang meninggal dunia
Orang yang meninggal dunia, sedangkan ia menanggung puasa. Maka ahli warisnya yang mengqadha puasanya.
عن عائشة رضي الله عنها أنّ النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال من ما ت وعليه صيام صام عنه وليّه ( متفق عليه)
Dari ‘Aisyah r.ha bahwasanya Nabi saw bersabda, “Barang siapa yang meninggal dunia, sedangkan ia menanggung puasa, maka walinya mengqadha puasanya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
8.      Wanita Haid dan Nifas
Wanita yang haid dan nifas haram berpuasa namun wajib mengqadha  pada hari yang lain, sejumlah dengan puasa yang ditinggalkannya.
H.      Hal-hal yang diperbolehkan ketika Puasa
1)      Mandi dengan mengguyur kepala karena kehausan
عـن أبى بكر بن عبد الرحمن عن بعض اصحـاب النبى صلّ الله عليه وسلّم قالبالعرج لقد رأيت رسـول الله صلّ الله عليه وسلّم يصب علـى رأسه المـاء وهو صائم من العطش أو من الحــــــرّ (رواه أبو داود و أحمد)
Dari Abu Bakr bin Abdurrahman dari sebagian sahabat Nabi saw dia berkata: Sungguh aku melihat Rasulullah saw berada di’Arj, beliau menyiramkan air di atas kepalanya karena haus atau karena panas sedangkan beliau sedang berpuasa. (HR. Abu Dawud dan Imam Ahmad)
2)      Memakai celak atau memasukkan tetesan air ke mata
عن أنس بن مـالك أنه كان يكتحل وهو صائم (رواه أبو داود)
Dari Anas bin Malik bahwasanya ia memakai celak sedangkan ia sedang puasa (HR. Abu Dawud)
Inilah pendapat Asy-Syafi’iyah, Ibnul Mundzir,  Atha’, Hasan, Nakha’I, Auza’I, Abu Hanifah, abu Tsaur dan dari kalangan sahabat Anas, Ibn Abi Aufa, dan Ibn Umar.
3)      Mencium Istri bagi suami yang mampu menahan nafunya
عن عـائشة رضي الله عنها قالت كان النبي صلّ الله عليه وسلّم يقبّل وهو صائم ويباشر وهو صائم وكان أملككم لإربه (رواه البخارى و مسلم)
Dari Aisyah r.ha berikata Nabi saw. Mencium istrinya dan membelai istrinya sedang beliau sedang berpuasa. Dan adalah beliau orang yang paling mampu menahan nafsunya diantara kalian (HR. Al-Bukhory dan Muslim)
4)      Al-Hijamah (Bekam) Asalkan tidak menyebabkan lemas
عن ابن عبـاس رضي الله عنه قال احتجم النبي صلّ الله عليه وسلّم وهو صــائم
Bersumber dari Ibn Abbas r.a, berkata NAbi saw. Berbekam sedang beliau sedang berpuasa (HR. Al-Bukhory)
5)      Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung
عن لقيــط بن صبرة أن النبي صلّ الله عليه وسلّم قال أسبغ الوضوء وخــلل بين الأصابع وبالغ في الإستنشــاق إلا أن تكون صــائما (رواه أبو داود)
Dari Laqith bin shabrah bahwa Nabi shallaLlahu alaihi wasallam bersabda, “Sempurnakanlah wudhu dan gosoklah celah-celah diantara jari. Dan bersungguh-sungguhlah dalam menghirup air ke dalam hidung, kecuali ketika kamu sedang berpuasa”. (HR. Abu Dawud)
6)      Bersiwak atau menggosok gigi
عن عامر ابن ربيعة قال رأيت رسول الله صلّ الله عليه وسلّم ما لا أعدّ و ما لا أحصى يسألك وهو صائم (رواه أحمد)
Dari Amir ibn Rabi’ah radhiyaLlahu anhu berkata aku tidak dapat menghitung (berapa kali) aku melihat Rasulullah saw menggosok gigi padahal beliau sedang berpuasa. (HR. Ahmad)
7)      Bangun tidur dalam keadaan junub pada saat fajar telah terbit (sudah masuk waktu shubuh) karena jima’ ataupun mimpi.
I.         Hal-hal yang Membatalkan Pahala Puasa
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم : إذا كان يوم صومٍ أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابّه أحدٌ أو قاتله فليقل إنّي صائمٌ. (متفق عليه)
Dari Abu Hurairah r.a berkata Rasulullah saw. bersabda : Apabila salah seorang diantaramau puasa maka janganlah berkata keji dan janganlah berkata keras (mencaci), maka apabila ada yang mencaci atau mengajaknya berkelahi maka katakan: sesungguhnya aku sedang berpuasa. (HR. Al Bukhory dan Muslim) 
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم : من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه (رواه البخارى)
Dari Abu Hurairah r.a berkata Rasulullah saw. bersabda : Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan  kotor, maka Allah swt. tidak mempunyai keperluan dengan meninggalkan makan dan minumnya.
J.       Fadhail (keutamaan-keutamaan)
1.      Keutamaan Ramadhan
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 ÇÊÑÎÈ  
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).  (QS. Al Baqarah (2) : 185(
عن أبي هريرة رضي الله عنه انّ رسول الله صلّ الله عليه وسلّم قال : إذا جاء رمضان فتجت أبوب الجنّة و غلقت أبواب النّا ر و صفدت الشياطين (متفق عليه) 
Dari Abu Hurairah r.a sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Jika datang Ramadhan maka dibukalah semua pintu-pintu langit, ditutup semua pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syetan. (HR. Al Bukhori dan Muslim)
Dalam kitab tafsir ibn Katsir diterangkan bahwa kitab-kitab dan shuhuf-shuhuf diturunkan pada bulan Ramadhan. Shuhuf Ibrahim as. diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat turun pada tanggal 6 Ramadhan, Injil turun pada tanggal 13 Ramadhan.
2.      Keutamaan Orang yang Puasa di Bulan Ramadhan
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال : من صام رمضان إيماناً واحتسباً غفر له ما تقدّما من ذنبه (متفق عليه)
Dari abu Hurairah r.a dari Nabi saw bersabda: barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan dihapuskan baginya dosa-dosa yang telah lalu (HR. Al Bukhory dn Muslim)
عن سهل بن سعدٍ رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال : إنّ في الجنّة باباً يُقال له الريّان يدخل منه الصا ئمون يوم القيامة ... (متفق عليه)
Dari Sahl bin Sa’ad dari Nabi saw bersabda : “sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut ‘AL ROYYAN’yang masuk ke dalamnya pada hari kiamat hanyalah orang-orang yang beriman.” (HR. Al Bukhory dn Muslim)
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال : من قاما رمضان إيماناً واحتسباً غفر له ما تقدّما من ذنبه (متفق عليه)
Dari abu Hurairah r.a dari Nabi saw bersabda: barang siapa yang sholat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan dihapuskan baginya dosa-dosa yang telah lalu (HR. Al Bukhory dn Muslim)
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم: قال الله تعالى : كلُّ عمل ابن آدم يضا عف الحسنة بعشر أمثلها ألى سبعمائة ضعفٍ إلاَّ الصوم فإنّه لي و أنا أجز به يدعُ شهوتًه و طعامه من أجلي للصا ئم فرحتاً فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربّه ولخلوف فيه أطيب من ريح المسك (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah swt berfirman: “Setiap amal ibadah anak cucu adam akan dilipat gandakan menjadi 10 sampai 700 lipat, kecuali puasa karena puasa itu untuk Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. ia tinggalkan nafsunya dan makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, bahagia ketika berbuka dan bahagia ketika bertemu dengan Aku, sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari minyak kasturi.”( HR. Muslim)
3.      Keutamaan Sahur
عن عمرو بن العاص أنّ رسول الله صلّ الله عليه وسلّم قال: فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحور(رواه مسلم)
Dari Amr bin Al ‘Ash r.a bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Pembeda antara puasa kita dengan ahlul kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim)
عن أنسٍ رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم : تسحّرو فإنّ في السحور بركة (متفق عليه)
Dari Anas r.a berkata: Rasulullah saw bersabda; “makan sahurlah kalian, karena didalamnya terdapat berkah” (HR. Al Bukhory dan Muslim)
4.      Keutamaan Menyegerakan Berbuka
عن سهل بن سعدٍ رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال : لا يزل النّاس بخيرٍ ما عجّلوا الفطر(متفق عليه)
Dari Sahl bin Sa’ad r.a dari Nabi saw bersabda : “Manusia akan selalu dalam kebaikan selama mereka segera berbuka.”(HR. Al Bukhory dan Muslim)
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال : قال الله عز وجلّ : أحبُّ عبادي أليَّ أعجلهم فطراً (رواه الترمذى)
Dari Abu Hurairah r.a berkata Nabi saw bersabda: Allah swt berfirman :”Hamba yang paling aku cintai ialah yang paling cepat berbuka.”(HR. Tirmidzi)
 عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال : لا يزل الدين ظاهراً ما عجّل الناس الفطر لأنّ اليهود و النّصارى يؤخّرون (رواه  أبو داود و الحاكم )
Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw brsabda : “Agama ini akan senantiasa berjaya selama kaum muslimin menyegerakan berbuka, karena sesungguhnya orang yahudi dan nasrani mengakhirkan berbuka.” (HR. Abu Daud dan Hakim)

K.     Macam-macam puasa Sunnah berdasarkan riwayat hadits
a.      Puasa 6 hari di bulan syawal (H.R. Imam Muslim)
b.      Puasa 10 hari di bulan Dzulhijjah dan puasa ‘arafah bagi orang yang tidak berhaji (H.R. Ahmad dan ibnu Majjah)
c.      Puasa hari ‘Asyura (tanggal 10 bulan Muharram) (H.R. Al-Bukhori dan Imam Muslim)
d.      Puasa setiap hari Senin dan Kamis (H.R. Ahmad)
e.      Puasa 3 hari setiap bulan, yakni setiap tanggal 13,14,15 (ayyamul Bidh) (H.R Abu Dawud, Nasa’I, ibnu Hibban, Ibnu Majjah, dan Ahmad)
f.       Puasa nabi Daud (sehari puasa dan sehari tidak berpuasa secara berseling) (H.R. Ibnu Majjah, Ahmad)
g.      Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban (H.R. Nasa’I dan Ibnu Khuzaimah)
L.       Puasa-puasa yang dilarang oleh Rasulullah SAW
a.       Puasa pada dua hari raya, iedul fitri dan iedul adha (H.R. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad)
b.      Puasa pada hari Tasyrik (Tanggal 11,12,13 bulan dzulhijjah) (H.R. Ahmad)
c.       Puasa pada hari jum’at secara khusus (H.R. Al Bazzar)
d.      Puasa pada hari sabtu secara khusus (H.R. Abu Dawud, Ad-Darimi, Ahmad, tirmidzi)
e.       Puasa hari syak (tanggal 29 Sya’ban) (H.R  Al Bukhori)
f.       Puasa Dahr (sepanjang Tahun) (H.R. Al Bukhori dan Imam Muslim)
g.      Puasa Sunnah tanpa izin suami (H.R. Muttafaq Alaihi)
h.      Puasa Wishol/Puasa ngebleng(jawa) (H.R. Shohihain)
M.     Puasa-puasa dalam kategori bid’ah dhalalah
a.       Puasa Mutih
b.      Puasa 41 hari dengan tujuan tertentu
c.       Puasa Tidak memakan ikan yang bernyawa (Bila Ruhin)
d.      Puasa Ngrowot
e.       Puasa untuk memohon kekebalan
f.       Puasa untuk berhala, danyang, karena perbuatan ini adalah syirik
g.      dan puasa-puasa selain yang disebutkan pada poin K.

Wallahu a’lam Bi Ash-showab
Pontianak, 28 Sya’ban 1433/ 18 Juli 2012




Tidak ada komentar:

Posting Komentar