رســالة الصيــــام
من كلا م الله و السنة رسول الله و كتب
الفقه
RISALAH PUASA
(Berdasarkan
Al Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab Fiqh)
Oleh: Abu Muhammad
Mahir Nanang Zakaria,S.Pd I
A. Pengertian Puasa
Puasa
secara etimologi berarti menahan. sedangkan devinisi puasa berdasarkan syara’
adalah menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar
shidiq hingga terbenamnya matahari dan disertai niat.
B. Hukum Puasa Ramadhan
Hukum
berpuasa di bulan ramadhan adalah wajib. Sesuai dengan firman Allah swt :
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al
Baqarah (2) : 183)
عن
طلحة بن عبيد الله أن رجلا سأل النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: يا رسول الله أخبرني
عمـا فرض الله عليّ من الصيام قال: شهر رمضان قال : هل علي غيره؟ قال: لا، إلا أن تطوع (رواه البخارى و مسلم)
Dari Thalhah bin Ubaidillah
meriwayatkan bahwasanya ada seseorang bertanya kepada Nabi shallaLlahu alihi
wasallam:”Wahai Rasulullah beritahukan kepadaku tentang puasa yang diwajibkan
Allah atasku”, Rasulullah menjawab: Bulan Ramadhan, dia berkata lagi: Adakah
yang lain?, Rasululullah bersabda: Tidak ada, kecuali hanya puasa sunnah
(tathawu’). (HR.
Bukhory dan Muslim)
Hukum Bagi Orang yang meninggalkan
Puasa
Orang yang meninggalkan puasa
padahal ia mampu menjalankannya dan bukan karena alasan udzur syar’i maka orang
tersebut adalah kafir. (Fiqh As-Sunnah,Bab Puasa). Ketetapan ini
berdasarkan Hadits Hasan Riwayat Abu Ya’la dan Thabrani dari Ibnu Abbas r.a
berkata, bahwa Rasulullah Saw. bersabda :
عرى
الإسلام و قواعد الدين ثلاثة عليهنّ أسس الإسلام من ترك واحدةً منهنّ فهو بها كافرٌ
حلا ل الدام : شهدة أن لا إله إلا الله ، والصلاة المكتوبة و صوم رمضان
Tali Islam dan sendi agama itu
ada tiga perkara. Di atas tiga perkara itulah Islam didirikan. Barang siapa
yang meninggalkan salah satunya, ia adalah kafir dan halal darahnya. Ketiga
perkara tersebut ialah, Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, Shalat
wajib, puasa Ramadhan.
C.
Waktu Puasa
Penentuan awal puasa ramadhan dengan cara rukyatul hilal (melihat
bulan). sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عن أبي هريرة رضي الله عنه يقول : قال النّبي صلّ الله عليه
وسلّم : صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته فأنّ غمّ عليكم فأكملوا عدّة ﺷﻌﺒﺎﻦ ثلا ثين.
(متفق عليه)
Abu Hurairah
r.a, berkata, “Nabi saw. bersabda, ‘Berpuasalah apabila kalian melihat bulan
dan berbukalan karena melihat bulan. Bila tidak dapat melihat (karena tertutup
awan), maka genapkanlah bilangan bulan sya’ban 30 hari.’.”(HR. Al Bukhory
dan Muslim)
Penentuan awal
puasa Ramdhan juga bisa dilakukan dengan cara Hisab (Perhitungan). Sebagaimana
dalil-dalil berikut ini.
Al-Qur’an:
uqèd
Ï%©!$# @yèy_
[ôJ¤±9$# [ä!$uÅÊ
tyJs)ø9$#ur
#YqçR
¼çnu£s%ur tAÎ$oYtB (#qßJn=÷ètFÏ9 yytã
tûüÏZÅb¡9$# z>$|¡Åsø9$#ur 4 $tB
t,n=y{
ª!$#
Ï9ºs wÎ)
Èd,ysø9$$Î/ 4 ã@Å_Áxÿã
ÏM»tFy$# 5Qöqs)Ï9
tbqßJn=ôèt ÇÎÈ
Dia-lah
yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.(QS.
Yunus [10]: 5)
Al-Hadits:
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر رمضان فقال لا تصوموا
حتى ترواالهلال ولا تفطـروا حتى تروه فإن غـم عليكم فاقــدروله (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abdullah bin Umar radhiyaLlahu
anhu bahwasanya Rasulullah shallaLlahu alaihi wasallam menjelaskan tentang
bulan ramadhan dan berkata: “Janganlah kamu berpuasa sehingga kamu melihat
hilal, dan jangan pula kamu berbuka (berhari raya) sehingga kamu melihat hilal.
Bila mendung menutup penglihatanmu maka perkirakanlah.” (HR. Al-Bukhory dan Muslim)
“Perkirakanlah” disini dipahami
sebagai “hitunglah”.
Waktu puasa jumhur ulama
sepakat mulai dari terbitnya fajar shoddiq hingga terbenamnyua matahari. Hal
ini
sebagaimana yang
Allah swt. Firmankan :
öÓ|(#qè=ä.ur (#qç/uõ°$#ur 4Ó®Lym tû¨üt7oKt ãNä3s9 äÝøsø:$# âÙuö/F{$# z`ÏB ÅÝøsø:$# ÏuqóF{$# z`ÏB Ìôfxÿø9$# ( ¢OèO (#qJÏ?r& tP$uÅ_Á9$# n<Î) È@ø©9$# ....
“....
Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu
fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam....” (
QS. Al Baqarah (2) : 187)
D.
Syarat
Wajib Puasa
Islam,
baligh, berakal (tamyiz), sehat, mukimin, wanita yang suci dari haid dan nifas.
(Fiqh As-Sunnah: 294)
E.
Rukun
Puasa
- Niat
Jumhur
Ulama sepakat bahwa niat harus dilaksanakan pada setiap malan di bulan
Ramadhan, sebelum terbitnya fajar shoddiq. Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi
saw. :
عن حفصة أمّ المؤمنين
رضي الله عنها أنّ النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال : من
لم يبيت الصيام قبل الفجر فلا صيام له (روه الخمسة)
“Dari Hafshah Ummul mukminin
bahwasannya Nabi saw bersabda : ‘ barang siapa yang tidak menetapkan niat
puasa sebelum fajar, maka tiada puasa baginya’.” (HR. Imam Lima).
Namun ada sebagian ulama Maliky yang berpendapat bahwa niat cukup
dilakukan pada awal bulan ramadhan saja, sehingga apabila lupa berniat pada
hari-hari berikutnya, puasanya tetap sah.( Al Fiqh ‘ala Madzahibil Arba’ah lihat
bab Puasa) Hal ini berdasar pada umumnya hadits :
عن عمّر بن الخطّاب رضي الله عنه قال
: سمعتُ رسول الله صلّ الله عليه وسلّم يقول : إنَّمَا الأعْمالُ بالنِّيَّات و
إنَّمَا لكلّ امرئٍ ما نوى (متفق عليه)
“Dari Umar bin Al Khaththab r.a berkata : ‘ Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan masing-masing
orang akan di balas sesuai dengan apa yang diniatkannya (HR. Al Bukhory dan
Muslim).
Penulis berpendapat untuk lebih berhati-hati (ikhtiyath) lebih
baik melakukan niat setiap sebelum terbit fajar shoddiq selama bulan suci
Ramadhan.
- Menahan dari segala yang
membatalkan puasa. ( lihat At-Tadzhib fi Adillati Matn Al Ghoyatu wa
Taqrib hal : 101)
F.
Hal-hal
yang membatalkan puasa
1.
Makan
dan minum di siang hari dengan sengaja
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلّ الله عليه
وسلّم : من نَسِيَ وهو صَا ئم فأ كل أو شرب فليتمَّ صومه فإنّما اطعمه الله و سقاه
(متفق عليه)
“Dari Abu
Hurairah r.a. berkata Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa yang lupa ia sedang
berpuasa, kemudian ia makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan
puasanya, karena sesungguhnya Allah swt telah memberinya makan dan minum (HR.
Al Bukhory dan Muslim)
Berdasarkan
pengertian hadits di atas bahwa makan dan minum karena lupa tidak membatalkan puasa, tetapi apabila makan
dan minum karena sengaja, jumhur ulama sepakat batal puasanya.
2.
Bersetubuh
di siang hari
Sebuah
hadits dari Nabi saw. (Bulughul Maram. Hal: 142) Abu Hurairah r.a
berkata, ada seseorang lelaki datang kepada Nabi saw. dan berkata, “Wahai
rasulullah, aku telah celaka.” Nabi saw. bertanya, “Apakah yang
mencelakakanmu?”, ia menjawab, “Aku telah bersetubuh bersama istriku di
bulan Ramadhan.” Nabi saw. bertanya, “Dapatkah engkau memerdekakan
seorang budak?” ia menjawab, “Tidak” Nabi bertanya, “Mampukah
engkau berpuasa 2 bulan berturut-turut?” ia menjawab, “ Tidak,” Nabi
bertanya, “Dapatkah engkau memberi makan kepada 60 orang miskin?” ia
menjawab, “Tidak” ....( HR. Imam Tujuh dan lafal hadits menurut Muslim).
Hadits
di atas menerangkan bahwa batal puasanya seseorang yang melakukan hubungan
suami istri di siang hari.
3.
Muntah
yang disengaja
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلّ الله عليه
وسلّم : من ذ رعه القئ فلا قضاء عليه ومن استقاء فعليه القضاء (رواه البخارى)
“Dari abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah saw bersabda,
‘Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka ia tidak wajib puasa. Dan barang siapa
yang sengaja muntah, maka ia wajib mengqadha.” (HR. Al Bukhory)
4.
Keluar
air sperma dengan sengaja (istimna’)
Keluar airmani karena sebab
bersentuhan kulit, mencium, atau melihat sesuatu dengan syahwat. Jumhur Ulama
berpendapat dapat membatalkan puasa. ( Fqh As-Sunnah lihat bab Maa Yubthilu Ash-Shiyam: 310).
5.
Haid
dan Nifas
عن أبي سعيد الخدرى رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلّ الله
عليه وسلّم : أليس إذا حا ضت لم تصلِّ و لم تصم ؟ قلنَ : بلى قا ل : فذا لك من
نقصان دينها (متفق عليه)
“Dari Abu Sa’id Al Khudry r.a
berkata : Rasulullah saw bersabda: ‘Bukankah kalau wanita sedang haid
tidak shalat dan tidak puasa?’ mereka (para wanita) menjawab : ‘ya Rasulallah ‘
Beliau bersabda ‘itulah kekurangan agamanya’.”. (HR. Albukhory dan Muslim)
6.
Hilang
akal sebab gila, epilepsy, dan pingsan (At-Tadzhib fi
Adillati Matn Al Ghoyatu wa Taqrib)
7.
Murtad
Murtad
adalah keluar dari agama islam. Untuk itu orang yang telah murtad maka secara
otomatis batal puasanya dan tidak mempunyai kewajiban untuk berpuasa, sebab
salah satu syarat wajib puasa adalah Islam.
G.
8
Golongan yang boleh tidak puasa dan penjelasan hukum tentangnya
1.
Orang
sakit
Orang
yang sakit boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti (mengqadha) pada
hari yang lain sesuai dengan hari dimana ia meninggalkan puasa.
(
`tBur tb$2
$³ÒÍsD ÷rr&
4n?tã 9xÿy
×o£Ïèsù ô`ÏiB
BQ$r& tyzé&
...... ÇÊÑÎÈ
Dan Barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (QS. Al
Baqarah (2) : 185(
Kecuali bagi orang yang sakit yang
sulit diharapkan kesembuhannya, maka ia boleh tidak berpuasa namun wajib
membayar fidyah (memberi makan untuk setiap hari satu orang miskin).
2.
Musafir
Musafir
adalah orang yang bepergian jauh. Para ulama berbeda pendapat tentang ukuran
jarak jauhnya perjalanan. Imam Syafi’i rah.a berpendapat apabila perjalanan itu
lebih dari 83 Km maka boleh mengqashar dan menjama’ shalat serta diperbolehkan
untuk tidak berpuasa.
Musafir
boleh tidak berpuasa namun harus mengqadha di hari lain sesuai dengan
hari yang ditinggalkan.
4 `yJsù c%x.
Nä3ZÏB $³ÒÍ£D
÷rr& 4n?tã
9xÿy ×o£Ïèsù
ô`ÏiB BQ$r&
tyzé& (
..... ÇÊÑÍÈ
Maka
Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu
pada hari-hari yang lain. (QS. Al Baqarah (2) : 184(
3.
Orang
yang tidak mampu berpuasa
Orang
tidak kuat berpuasa yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa adalah orang tua
yang sudah pikun, orang yang sakit keras dan tidak mungkin lagi diharapkan
kesembuhannya. Golongan ini tidak wajib berpuasa dan tidak wajib mengqadha
namun wajib membayar fidyah (memberi makan kepada orang miskin), yakni 1 hari 1
mud (± 600 gr).
4
n?tãur úïÏ%©!$#
¼çmtRqà)ÏÜã ×ptôÏù
ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏBt
.... ÇÊÑÍÈ
Dan wajib
bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. (QS. Al
Baqarah (2) : 184(
عن ابن عبّاس رضي
الله عنهما قال : رُخّص للشيخ الكبير أن يفطر و يطعم عن كلّ يومٍ مسكيناً و لا
قضاء عليه (رواه الدار قطنيّ و الحاكم وصحّحاه)
Dari
Ibnu Abbas r.a berkata, “Orang lanjut usia diperbolehkan berbuka dengan memberi
makan setiap hari seorang miskin. Ia tidak wajib mengqadha (HR.
Daruquthni dan Hakim, keduanya telah menganggapnya shahih)
4.
Wanita
hamil dan menyusui
Apabila
ia khawatir akan dirinya atau dirinya dan anaknya maka ia wajib mengqadha saja,
namun apabila yang dikhawatirkan adalah bayinya saja maka ia wajib mengqadha
dan membayar fidyah (memberi makan orang miskin). Pendapat ini menurut Imam
Ahmad dan Imam Syafi’i (lihat At Tadzhib. Hal: 106). Namun ada riwayat
dari ibnu Abbas r.a dan Ibnu Umar r.a bahwa perempuan hamil dan menyusui boleh
tidak puasa namun wajib membayar fidyah saja tanpa harus mengqadha. (Fiqhussunnah.
Hal: 761)
عن ابن عبــاس يقول لأم ولدٍ له حبلى أنت
بمنزلة الذي لا يطيقه فعليك الفداء ولا قضاء عليك ( رواه الدار قطني)
Dari
Ibn Abbas berkata kepada budak perempuannya yang sedang hamil: “Engkau termasuk
orang yang berat menjalankannya, karena itu engkau wajib membayar fidyah dan
tidak wajib mengqadla.” (HR. Daru quthni)
5.
Bersetubuh
di siang hari
Orang
yang melakukan hubungan suami istri pada siang hari bulan Ramadhan wajib
membayar kafarat dengan memerdekakan budak mukmin, atau berpuasa 2 bulan
berturut-turut atau memberi makan kepada 60 orang miskin. Sebagaimana hadits di
atas mengenai hal-hal yang membatalkan puasa.
6.
Orang
gila
Orang
gila tidak wajib puasa, juga tidak berkewajiban mengqadha dan membayar
fidyah. karena salah satu syarat wajib puasa adalah berakal. Orang gila
dianggap tidak berakal.
7.
Orang
yang meninggal dunia
Orang
yang meninggal dunia, sedangkan ia menanggung puasa. Maka ahli warisnya yang
mengqadha puasanya.
عن عائشة رضي الله عنها أنّ النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال من ما ت
وعليه صيام صام عنه وليّه ( متفق عليه)
Dari ‘Aisyah
r.ha bahwasanya Nabi saw bersabda, “Barang siapa yang meninggal dunia,
sedangkan ia menanggung puasa, maka walinya mengqadha puasanya.”
(HR. Al Bukhari dan Muslim)
8.
Wanita
Haid dan Nifas
Wanita
yang haid dan nifas haram berpuasa namun wajib mengqadha pada hari yang lain, sejumlah dengan puasa
yang ditinggalkannya.
H.
Hal-hal yang
diperbolehkan ketika Puasa
1)
Mandi dengan
mengguyur kepala karena kehausan
عـن أبى بكر بن عبد الرحمن عن بعض اصحـاب النبى صلّ الله عليه وسلّم قالبالعرج
لقد رأيت رسـول الله صلّ الله عليه وسلّم يصب علـى رأسه المـاء وهو صائم من العطش
أو من الحــــــرّ (رواه أبو داود و أحمد)
Dari Abu Bakr bin Abdurrahman dari sebagian sahabat Nabi saw dia
berkata: Sungguh aku melihat Rasulullah saw berada di’Arj, beliau menyiramkan
air di atas kepalanya karena haus atau karena panas sedangkan beliau sedang
berpuasa. (HR. Abu Dawud dan Imam Ahmad)
2)
Memakai
celak atau memasukkan tetesan air ke mata
عن أنس بن مـالك أنه كان يكتحل وهو صائم
(رواه أبو داود)
Dari Anas bin Malik bahwasanya ia memakai celak
sedangkan ia sedang puasa (HR. Abu Dawud)
Inilah
pendapat Asy-Syafi’iyah, Ibnul Mundzir,
Atha’, Hasan, Nakha’I, Auza’I, Abu Hanifah, abu Tsaur dan dari kalangan
sahabat Anas, Ibn Abi Aufa, dan Ibn Umar.
3)
Mencium
Istri bagi suami yang mampu menahan nafunya
عن عـائشة رضي الله عنها قالت كان النبي
صلّ الله عليه
وسلّم يقبّل وهو صائم ويباشر وهو صائم وكان أملككم لإربه (رواه البخارى و مسلم)
Dari Aisyah r.ha
berikata Nabi saw. Mencium istrinya dan membelai istrinya sedang beliau sedang
berpuasa. Dan adalah beliau orang yang paling mampu menahan nafsunya diantara
kalian (HR.
Al-Bukhory dan Muslim)
4)
Al-Hijamah
(Bekam) Asalkan tidak menyebabkan lemas
عن ابن عبـاس رضي الله عنه قال احتجم النبي
صلّ الله عليه
وسلّم وهو صــائم
Bersumber dari Ibn Abbas r.a, berkata NAbi saw. Berbekam sedang beliau
sedang berpuasa (HR. Al-Bukhory)
5)
Berkumur-kumur
dan menghirup air ke dalam hidung
عن لقيــط بن صبرة أن النبي صلّ الله عليه وسلّم قال
أسبغ الوضوء وخــلل بين الأصابع وبالغ في الإستنشــاق إلا أن تكون صــائما (رواه
أبو داود)
Dari Laqith bin shabrah bahwa Nabi shallaLlahu alaihi
wasallam bersabda, “Sempurnakanlah wudhu dan gosoklah celah-celah diantara
jari. Dan bersungguh-sungguhlah dalam menghirup air ke dalam hidung, kecuali
ketika kamu sedang berpuasa”. (HR. Abu Dawud)
6)
Bersiwak
atau menggosok gigi
عن عامر ابن ربيعة قال رأيت رسول الله صلّ الله عليه وسلّم ما لا أعدّ
و ما لا أحصى يسألك وهو صائم (رواه أحمد)
Dari Amir ibn
Rabi’ah radhiyaLlahu anhu berkata aku tidak dapat menghitung (berapa kali) aku
melihat Rasulullah saw menggosok gigi padahal beliau sedang berpuasa. (HR. Ahmad)
7)
Bangun
tidur dalam keadaan junub pada saat fajar telah terbit (sudah masuk waktu
shubuh) karena jima’ ataupun mimpi.
I.
Hal-hal yang
Membatalkan Pahala Puasa
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلّ الله عليه
وسلّم : إذا كان يوم صومٍ أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابّه أحدٌ أو قاتله فليقل
إنّي صائمٌ. (متفق عليه)
Dari Abu
Hurairah r.a berkata Rasulullah saw. bersabda : Apabila salah seorang
diantaramau puasa maka janganlah berkata keji dan janganlah berkata keras
(mencaci), maka apabila ada yang mencaci atau mengajaknya berkelahi maka
katakan: sesungguhnya aku sedang berpuasa. (HR. Al Bukhory dan Muslim)
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلّ الله عليه
وسلّم : من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
(رواه البخارى)
Dari Abu
Hurairah r.a berkata Rasulullah saw. bersabda : Barang siapa yang tidak
meninggalkan perkataan dan perbuatan kotor,
maka Allah swt. tidak mempunyai keperluan dengan meninggalkan makan dan
minumnya.
J.
Fadhail
(keutamaan-keutamaan)
1.
Keutamaan Ramadhan
ãöky tb$ÒtBu
üÏ%©!$# tAÌRé&
ÏmÏù ãb#uäöà)ø9$#
Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9
;M»oYÉit/ur z`ÏiB
3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur
4 ÇÊÑÎÈ
Bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). (QS. Al Baqarah (2) : 185(
عن أبي هريرة رضي الله عنه انّ رسول الله صلّ الله عليه وسلّم
قال : إذا جاء رمضان فتجت أبوب الجنّة و غلقت أبواب النّا ر و صفدت الشياطين (متفق
عليه)
Dari Abu Hurairah r.a sesungguhnya
Rasulullah saw bersabda : Jika datang Ramadhan maka dibukalah semua pintu-pintu
langit, ditutup semua pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syetan. (HR. Al
Bukhori dan Muslim)
Dalam kitab
tafsir ibn Katsir diterangkan bahwa kitab-kitab dan shuhuf-shuhuf diturunkan
pada bulan Ramadhan. Shuhuf Ibrahim as. diturunkan pada malam pertama bulan
Ramadhan. Taurat turun pada tanggal 6 Ramadhan, Injil turun pada tanggal 13
Ramadhan.
2.
Keutamaan Orang
yang Puasa di Bulan Ramadhan
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال :
من صام رمضان إيماناً واحتسباً غفر له ما تقدّما من ذنبه (متفق عليه)
Dari abu
Hurairah r.a dari Nabi saw bersabda: barang siapa yang berpuasa di bulan
Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan
dihapuskan baginya dosa-dosa yang telah lalu (HR. Al Bukhory dn Muslim)
عن سهل بن سعدٍ رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال
: إنّ في الجنّة باباً يُقال له الريّان يدخل منه الصا ئمون يوم القيامة ... (متفق
عليه)
Dari Sahl bin
Sa’ad dari Nabi saw bersabda : “sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang
disebut ‘AL ROYYAN’yang masuk ke dalamnya pada hari kiamat hanyalah orang-orang
yang beriman.” (HR. Al Bukhory dn Muslim)
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال :
من قاما رمضان إيماناً واحتسباً غفر له ما تقدّما من ذنبه (متفق عليه)
Dari abu
Hurairah r.a dari Nabi saw bersabda: barang siapa yang sholat malam di bulan
Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan
dihapuskan baginya dosa-dosa yang telah lalu (HR. Al Bukhory dn Muslim)
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّ الله عليه
وسلّم: قال الله تعالى : كلُّ عمل ابن آدم يضا عف الحسنة بعشر أمثلها ألى سبعمائة
ضعفٍ إلاَّ الصوم فإنّه لي و أنا أجز به يدعُ شهوتًه و طعامه من أجلي للصا ئم فرحتاً
فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربّه ولخلوف فيه أطيب من ريح المسك (رواه مسلم)
Dari Abu
Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah swt berfirman: “Setiap
amal ibadah anak cucu adam akan dilipat gandakan menjadi 10 sampai 700 lipat,
kecuali puasa karena puasa itu untuk Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.
ia tinggalkan nafsunya dan makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa akan
mendapatkan dua kebahagiaan, bahagia ketika berbuka dan bahagia ketika bertemu
dengan Aku, sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum
dari minyak kasturi.”( HR. Muslim)
3.
Keutamaan Sahur
عن عمرو بن العاص أنّ رسول الله صلّ الله عليه
وسلّم قال: فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحور(رواه مسلم)
Dari Amr bin
Al ‘Ash r.a bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Pembeda antara puasa kita
dengan ahlul kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim)
عن أنسٍ رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم :
تسحّرو فإنّ في السحور بركة (متفق عليه)
Dari Anas r.a
berkata: Rasulullah saw bersabda; “makan sahurlah kalian, karena didalamnya
terdapat berkah” (HR. Al Bukhory dan Muslim)
4.
Keutamaan
Menyegerakan Berbuka
عن سهل بن سعدٍ رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال
: لا يزل النّاس بخيرٍ ما عجّلوا الفطر(متفق عليه)
Dari Sahl bin
Sa’ad r.a dari Nabi saw bersabda : “Manusia akan selalu dalam kebaikan selama
mereka segera berbuka.”(HR. Al Bukhory dan Muslim)
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النّبي صلّ الله عليه وسلّم قال :
قال الله عز وجلّ : أحبُّ عبادي أليَّ أعجلهم فطراً (رواه الترمذى)
Dari Abu
Hurairah r.a berkata Nabi saw bersabda: Allah swt berfirman :”Hamba yang paling
aku cintai ialah yang paling cepat berbuka.”(HR. Tirmidzi)
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النّبي
صلّ الله عليه وسلّم قال : لا يزل الدين ظاهراً ما عجّل الناس الفطر لأنّ اليهود و
النّصارى يؤخّرون (رواه أبو داود و الحاكم
)
Dari Abu
Hurairah r.a dari Nabi saw brsabda : “Agama ini akan senantiasa berjaya selama
kaum muslimin menyegerakan berbuka, karena sesungguhnya orang yahudi dan nasrani
mengakhirkan berbuka.” (HR. Abu Daud dan Hakim)
K.
Macam-macam puasa Sunnah berdasarkan
riwayat hadits
a. Puasa 6 hari di
bulan syawal (H.R. Imam Muslim)
b. Puasa 10 hari di
bulan Dzulhijjah dan puasa ‘arafah bagi orang yang tidak berhaji (H.R. Ahmad
dan ibnu Majjah)
c. Puasa hari
‘Asyura (tanggal 10 bulan Muharram) (H.R. Al-Bukhori dan Imam Muslim)
d. Puasa setiap
hari Senin dan Kamis (H.R. Ahmad)
e. Puasa 3 hari
setiap bulan, yakni setiap tanggal 13,14,15 (ayyamul Bidh) (H.R Abu Dawud,
Nasa’I, ibnu Hibban, Ibnu Majjah, dan Ahmad)
f. Puasa nabi Daud
(sehari puasa dan sehari tidak berpuasa secara berseling) (H.R. Ibnu Majjah,
Ahmad)
g. Memperbanyak
puasa di bulan Sya’ban (H.R. Nasa’I dan Ibnu Khuzaimah)
L.
Puasa-puasa yang
dilarang oleh Rasulullah SAW
a.
Puasa pada dua
hari raya, iedul fitri dan iedul adha (H.R. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad)
b.
Puasa pada hari
Tasyrik (Tanggal 11,12,13 bulan dzulhijjah) (H.R. Ahmad)
c.
Puasa pada hari
jum’at secara khusus (H.R. Al Bazzar)
d.
Puasa pada hari
sabtu secara khusus (H.R. Abu Dawud, Ad-Darimi, Ahmad, tirmidzi)
e.
Puasa hari syak
(tanggal 29 Sya’ban) (H.R Al Bukhori)
f.
Puasa Dahr
(sepanjang Tahun) (H.R. Al Bukhori dan Imam Muslim)
g.
Puasa Sunnah tanpa
izin suami (H.R. Muttafaq Alaihi)
h.
Puasa Wishol/Puasa
ngebleng(jawa) (H.R. Shohihain)
M.
Puasa-puasa dalam
kategori bid’ah dhalalah
a.
Puasa Mutih
b.
Puasa 41 hari
dengan tujuan tertentu
c.
Puasa Tidak
memakan ikan yang bernyawa (Bila Ruhin)
d.
Puasa Ngrowot
e.
Puasa untuk
memohon kekebalan
f.
Puasa untuk
berhala, danyang, karena perbuatan ini adalah syirik
g.
dan puasa-puasa
selain yang disebutkan pada poin K.
Wallahu
a’lam Bi Ash-showab
Pontianak,
28 Sya’ban 1433/ 18 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar