Diberdayakan oleh Blogger.

Translate


RSS

Sabtu, 04 Februari 2012

SUNNAH-SUNNAH FITRAH


Allah Ta’ala telah menetapkan beberapa sunnah fitrah kepada para Nabi alaihim ash-shalatu wassalam dan memerintahkan pada kita untuk mengikuti mereka. Sunnah-sunnah fitrah tersebut banyak dilupakan oleh umat Islam. Untuk itu marilah kita bersama-sama mengkaji sunnah-sunnah fitrah yang telah dipraktekkan oleh para Nabi – alaihim ash-shalatu wassalam – dan kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صل الله عليه و سلم : خمس من الفطرة : الإستحداد والختان وقص الشارب ونتف الإبط وتقليم الأظافر (رواه البخارى و مسلم و أبو داود و الترمذي والنسائي وابن ماجه)
Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada lima hal yang merupakan fitrah; mencukur bulu kemaluan, khitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku.”(HR. Al-Jama’ah)
1.         Mencukur Bulu Kemaluan
Berdasarkan hadits di atas mencukur bulu kemaluan merupakan sunnah fitrah yang seyogyanya kita jalankan.
2.         Khitan
Selain hadits di atas, terdapat juga hadits
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صل الله عليه وسلم: اختتن إبراهيم خليل الرحمن بعدما أتت عليه ثمانون سنة واختتن بالقدوم (رواه البخارى)
Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Nabi Ibrahim kekasih Allah melakukan khitan ketika ia berumur 80 tahun. Ia berkhitan dengan kapak.”(HR. Al Bukhory)
3.         Mencabut Bulu Ketiak
Sayyid Sabiq berpendapat di dalam kitab beliau “Fiqhussunnah” mencabut bulu ketiak atau mencukur bulu kemaluan bisa dilakukan dengan cara mencukur bulu dengan tipis, mencabut dan menggundulinya.
4.         Mencukur Kumis
عن ابن عمر رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: خالفوا المشركين وفّروا اللحى واحفوا الشوارب (رواه البخارى و مسلم)
Dari Ibn Umar radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi shallallahu alihi wasallam bersabda: “Berbedalah dengan orang-orang musyrik, biarkanlah jenggot dan cukurlah kumis”(HR. Syaikhon)
عن زيد بن أرقام رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من لم يأخذ من شاربه  فليس منّا (رواه أحمد و النسائ والترمذي وصححه الألبانى)
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak mencukur kumisnya, maka ia bukan termasuk golongan kami.”(HR. Ahmad, Nasa’I, dan Tirmidzi dan di sahihkan oleh Al Albani)
5.         Memotong Kuku
Hal ini merupakan sunnah secara fitrah sebagaimana hadits di atas, demi menjaga kebersihan.
6.         Memanjangkan Jenggot
عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم: أنّه أمر بإحفاء الشوارب وإعفاء اللحية (رواه مسلم)
Dari ibn Umar radhiyallahu anhuma dari Nabi shallallahu alaihi wasallam: “sungguh beliau memerintahkan mencukur kumis dan memelihara jenggot.”(HR. Muslim)
7.         Membiarkan dan tidak mencabut uban
Baik uban di rambut maupun di jenggot, baik uban yang dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan.
عن عمرو بن شعيب رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لا تنتف الشيب فإنه نور المسلم ما من مسلم يشيب شيبة في الإسلام إلا كتب له بها حسنة ورفع بها درجة أو حطّ عنه بها خطيئة (رواه احمد و أبو داود)
Dari Ammr bin Syu’aib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian mencabuti uban karena ia merupakan cahaya bagi orang muslim. Allah akan menuliskan suatu kebaikan, meninggikan derajat, dan mengampuni dosa orang muslim yang rambutnya ditumbuhi uban.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
8.         Merawat Rambut dengan Menyisir dan Meminyakinya.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم  قال: من كان له شعر فليكرمه (رواه أبو داود)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasalam bersabda: “Barangsiapa yang punya rambut, maka muliakanlah (rawatlah).”(HR. Abu Dawud)

عن أبى قتاده رضي الله عنه أنّه كان له جمة ضحمة فسأل النبي صلى الله عليه وسلم   فأمره ان يحسن إليها وأن يترجل كل يوم (رواه النسائ)
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa rambutnya panjang dan lebat, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam menanyakannya dan meminta agar ia merawat dan meminyakinya setiap hari.:(HR. Nasa’i)
Dalam hal memotong rambut ulama’ berpendapat hukumnya mubah. Sedangkan tatacara memangkas rambut adalah memangkas seluruhnya atau membiarkah seluruhnya. Makruh hukumnya memotong sebagian dan membiarkan bagian yang lain. Seperti model rambut anak kecil, Gundul dan disisa sedikit di bagian depan. Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits:
اعن ابن عمررضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: احلقوا كـلًّه أو ذروا كـله (رواه احمد)
Dari ibn Umar radhiyallahu anhu bercerita bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Potong semua atau biarkan semua.” (HR. Ahmad).
9.         Memakai Parfum (minyak wangi)
عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم حبب إلي من الدنيا النساء والطيب وجعلت قرة عيني الصلاة (رواه أحمد و النسائ)
Dari Anas radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda, “Di dunia ini, aku menyukai perempuan dan wewangian. Dan kebahagiaan diriku terletak pada shalat. (HR. Ahmad dan Nasa’i)
10, 11, 12 Memakai Celak, Bersiwak (Gosok gigi), Nikah.
عن أبي أيوب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أربع من سنن المـــرسلين الحنـــــاء والتعطر والسواك و النكاح
Dari Abu Ayub Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Ada empat hal yang menjadi kebiasaan para Rasul, Yaitu: memakai celak, memakai wangi-wangian, bersiwak dan menikah
Demikian sunnah-sunnah yang menjadi fitrah manusia yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Maka hendaknya kita semangat untuk menjalankannya dalam kehidupan sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
 Oleh: Ust. Nanang Zakaria,S.Pd.I
(Artikel ini disadur dari tulisan beliau di Buletin Ad-Duat)

1 komentar: