Para pembaca muslim yang dirahmati Allah
Ta’ala. Imam At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dalam ‘Sunan”nya, dari Abdurrahman
bin Umaid, dari bapaknya, bahwa Sa’id bin Zaid menceritakan tentang satu
kelompok, bahwa Rasulullah shallaLLahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عشرة
في الجنة أبو بكر في الجنة وعمر في الجنة وعثمان و على والزبير وطلحة وعبد الرحمن
و ابو عبيده وسعد بن وقاص
“Sepuluh orang akan masuk surge,
yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Zubair, Thalhah, Abdurrahman, Abu Ubaidah,
Sa’ad bin Abi Waqas”
Berkata ayah Abdurrahman: Sa’id bin Zaid
menghitung Sembilan orang itu semuanya dan dia diam/ tidak menyebutkan yang
ke-10, lalu kaum berkata: kami bersumpah dengan nama Allah bahwa kamu termasuk
yang ke-10. Dia menjawab: Kalian menyumpahku dengan nama Allah, Abu A’war
(Sa’id bin Zaid) di dalam surga. (HR. At-Tirmidzi)
BIOGRAFI 10 ORANG SAHABAT YANG
MENDAPAT JAMINAN MASUK SURGA
1. ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
Namanya adalah Abdullah bin Abi Quhafa
Utsman bin Amir dari Amran bin Ka’ab bin Sa’d ibn Taimi bin Murrah bin Ka’ab
bin Luayyi Al Quraisyi Al Taimi.
Beliau adalah khalifah pertama
sesudah wafatnya Rasulullah ShallaLLahu alaihi wasallam Selain itu Abu bakar
juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau
tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Al-Qur’an (Surah At-Taubah ayat
ke-40) sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka
sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir
(musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari
dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu
dia berkata kepada temannya:”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama
kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya
dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan
orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi.
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Disamping itu Abu Bakar Ash-Shiddiq
memiliki beberapa keutamaan-keutamaan, antara lain:
1. Beliau adalah orang yang pertama
membenarkan peristiwa Isra’ mi’raj
2. Beliau adalah sahabat yang paling
berani
3. Beliau adalah sahabat yang paling
dermawan
4. Beliau adalah orang yang paling
santun
5. Beliau adalah sahabat yang paling
Alim
6. Beliau adalah sahabat yang paling
dekat dengan Rasulullah shallaLLahu alaihi wasallam.
7. Abu Bakar adalah orang yang
pertama kali masuk surga dari umat Nabi Muhammad shallaLLahu alaihi wasallam.
Setelah memegang pemerintahan selama
2 tahun 7 bulan beliau wafat pada usia 63 tahun dan dimakamkan di samping makam
Rasulullah , dari beliau diriwayatkan 142 hadiets.
2. UMAR BIN KHOTHOB
Namanya Ummar
bin Khothob bin Nufail bin Abdul Azy bin Rabah bin Qarath bin Razaq bin ‘Ady
bin Ka’ab bin Luaiy. Beliau mempunyai
nama kunyah Abu Hafshin, beliau juga memiliki gelar Al-Faruq
Imam An-Nawawi
berkata: Umar bin Khothob dilahirkan 13 tahun sesudah tahun Gajah. Masuk
Islamnya Umar bin Khothob sangat istimewa karena melalui permohonan RasuluLLah
shallaLLahu alaihi wasallam :
“Ya Allah perkuatlah Islam dengan
salah satu Umar”(HR.
Al Hakim) maksud dari dua umar adalah : Umar bin Khothob dan Amr bin Hisyam
(Abu Jahl), setelah berdoa demikian maka Allah Ta’ala mengabulkan doa
RasuluLLah shallaLLahu alaihi wasallam dengan memilih Umar bin khothob.
Beliau
adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang
sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam,
Beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak
ia bersyahadat dihadapan Rasul (tahun keenam sesudah Muhammad diangkat sebagai
Nabi Allah), ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan
perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat.
Dijaman
kekhalifaannya, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke Barat,
kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya satu
tahun.
Beberapa keutamaan Umar bin Khothob
1. Beliau adalah orang pertama yang
mendapat gelar “Amirul Mukminin”
2. Beliau adalah orang pertama yang
menetapkan “Tahun Hijriyah”
3. Beliau adalah Khalifah pertama
yang mendirikan “Baitul Maal”
4. Beliau adalah khalifah yang
sangat sederhana
5. Beliau adalah khlifah yang Adil
dan penuh kasih sayang
6. Beliau adalah khalifah pertama
yang melakukan ronda malam (keliling untuk mengetahui keadaan rakyatnya)
7. Beliau adalah khalifah pertama
yang mengangkat Qadli (hakim) di kota-kota.
Beliau
meninggal pada usia 64 tahun karena dibunuh oleh seorang Majusi bernama Abu
Lu’Luah budak dari Mughirah. Beliau dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan
Rasulullah dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak didalam masjid Nabawi di
Madinah.
Kisah Kasih Sayang Umar bin Khothob
Aslam berkata: Kami keluar bersama
Umar radhiyaLLahu anhu hingga sampailah kami di tanah yang tidak berpasir dan kering, kemudian kami
melihat kemah seseorang yang apinya sedang menyala, kemudian kami bergegas
mendatangi kemah tersebut. Lalu kami mendengar suara anak-anak kecil menangis
Setelah anak-anak itu terdiam, kami memasuki tenda seseorang itu yang ternyata
adalah seorang wanita. Umar mengucapkan salam: “Assalamualaikum hai yang
mempunyai api”, Wanita itu menjawab :
Waalaikumussalam”, “Bolehkah kami masuk”,kata Umar Wanita itupun menjawab”
Masuklah dengan baik atau tinggalkan!”,”Apa yang kamu perbuat kepada
anak-anakmu”, “Kami sedang kemalaman dan kedinginan, sedngkan kami tidak punya
makanan”, “Lantas apa yang kamu masak”,” Air, dengan air ini aku dapat
menenangkan mereka sehingga mereka bisa tidur… Demi Allah ada kesenjangan
antara kami dengan Umar, beliau melupakan kami”, Kata wanita itu panjang lebar.
Begitu mendengar ucapan wanita itu beliau memandangku, dan berkata,”Marilah
berangkat” setelah itu kami menuju baitul maal dan membawa sekantung tepung dan
sekantung lemak yang beliau pikul sendiri. Ketika aku menawarkan untuk
memikulnya, beliau berkata” Apakah kamu sanggup memikiul dosaku pada hari
kiamat?”. Subhanallah demikianlah kisah keadilan dan kasih sayang Umar bin
Khothob.
3. UTSMAN BIN AFFAN
Namanya adalah
Utsman bin Affann bin Abul Ash bin Umayah bin Abdi Syamain bin Abdu Manaf bin
Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayyi bin Ghallib bin Fihrin bin
Malik bin Nadlar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Ilyas bin
Mudlar bin Bazazir bin Ma’di bin Adnan.
Beliau adalah
khalifah ke-3 menggantikan khalifah Umar bin Khothob. As-Suyuti berkata di
dalam kitab “Tarikhul Khulafa”: Dia dilahirkan pada tahun ke-6 dari tahun gajah, beliau termasuk “As-Sabiqunal
Awwalun”dan masuknya beliau ke dalam Islam karena direkrut atau hasil dari
dakwah yang dilakukan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq.
Utsman
bin Affan adalah termasuk sahabat yang melakukan hijrah dua kali, ke Habasyah dan Madinah, beliau juga menikah dua kali dengan putrid
Rasulullah shallaLLahu alaihi wasallam, yakni Ruqayyah binti Rasulullah dan
Ummi Kultsum binti Rasulullah, sehingga
beliau mendapatkan gelar “Dzunnurain” ketika Ummu Kultsum meninggal
dunia Rasulullah shallaLLahu alihi wasallam bersabda: “Kalaulah sekiranya
aku mempunyai putridyang lain, niscaya akan kau nikahkan dengan Utsman”. Di
zaman pemerintahan beliau terjadilah pembukuan Al-Qur’an kembali, karena pada
saat itu kekuasaan Islam semakin luas, di samping itu banyak para sahabat yang
hafal Al-Qur’an syahid di medan perang, sehingga beliau berijtihad untuk
membukukan kembali Al Quran dengan bahasa Arab Quraisy dan sesuai denga urutan
yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallaLLahu alaihi wasallam.
Beberapa keutamaan-keutamaan Utsman
bin Affan radhiyaLLahu anhu:
1. Beliau adalah orang yang terpuji
2. Beliau termasuk sahabat yang
dermawan
3. Beliau juga sahabat yang
pemberani
4. Beliau adalah khalifah yang
membukukan Al Qur’an
Beliau
wafat pada Usia 82 tahun setelah memimpin kurang lebih 12 tahun. Beliau
meninggal dunia dibunuh oleh seorang yahudi bernama Abdullah bin Saba’ setelah
beliau difitnah olehnya.
Berikut
akan kami tuliskan kisah-kisah kedermawanan Utsman bin Affan radhiyaLLahu anhu,
semoga kita dapat mengambil Ibrah atas apa yang dilakukan beliau.
KEMURAHAN HATI DAN KEDERMAWANAN
UTSMAN BIN AFFAN RADHIYALLAHU ANHU
Diriwayatkan dari Bisyrin bin
Basyir Al Aslam dari Ayahnya, berkata: ketika para sahabat muhajirin datang di
MAdinah, mereka meminta keterangan akan adnya air dan di sana ada sumur milik
seorang laki-laki dari bani Ghifar yang dinamakan sumur Rumat, dari sumur ini
dia menjual air per geriba satu mud, lalu kepadnya Nabi Muhammad shallaLLahu
alaihi wasallam bertanya: Apakah kamu jual saja sumur ini kepadaku dengan uang
surga? Laki-laki itu menjawab: Wahai Rasulullah aku dan semua keluargaku tidak
mempunyai apa- pa selain dari sumur itu. Lalu hal itu sampai pada Utsman, maka
dia membelinya dengan harga 35.000 dinar, kemudian dia datang menghadap Nabi
shallaLLahu alaihi wasallam. Dan bealiaupun bersabda: “Apakah kamu akan
menjadikan untukku dari sumur itu seperti apa yang aku jadikan untuknya. Dia
menjawab: Ya, Nabi bersabda: Aku jadikan sumur itu untuk kaum muslimin”.(HR.
Imam Baghawi, di dalam “As-Shahabah)
Imam Al KArmani berkata: Utsman
menyiapkan pasukan perangbeserta Sembilan ratus 50 ekor onta dan 50 ekor kuda,
dia datang menghadap Nabi shallaLLahu alaihi wasallamdengan membawa uang seribu
dinar dan kemurahan hati Utsman dan kedermawanannya tdak tergantung pada batas
dan peperangan sabilillah, yang perang itu sendiri adalah untuk membersihkan
iman dan pengujian bagi orang-orang yang menanggung kerugian.
Diriwayatkan pula bahwa pada
suatu ketika manusia sedang dilanda musibah kelaparan, maka mereka mengungsi di
sisi Utsman, lalu dia memperluas/ melapangkan mereka dan membeli makanan untuk
mereka yang cukup membat kenyang seluruh pasukan perang.
Pada suatu ketika orang-orang
datang menghadap Abu Bakar radhiyaLLahu anhu seraya berkata: “Wahai khalifah
Rasulullah, langit tak mau menurunkan hujan, bumi tak sudi menumbuhkan
tumbuhan, sungguh manusia sudah diambang kehancuran”. Abu Bakar radhiyallahu
anhu berkata: “Bubarlah kalian dan bersabarlah! Sesungguhnya aku sendiri juga
mengharap kepada Allah agar supaya mereka tidak tersentuh kehancuran itu
sehingga akan menyelamatkan kalian”.
Sahdan, ketika sore hari
sampailah berita bahwa onta Utsman bin Affan radhiyaLLahu anhu tlah datang dari
Syam dan bersinarlah kota Madinah. Oleh karena itu ketika telah datang
orang-orang pun keluar rumah dan menjemputnya, tiba-tiba yang datang itu
sebanyak 1000 ekor onta penuh muatan gandum, minyak dan anggur, langsung saja
menderum di depan pintu rumah Utsman radhiyaLLahu anhu. Maka setelah
barang-barang itu dimasukkan ke dalam rumahnya, datanglah para pedagang
menghadapnya. Utsman lalu menyapanya: “Ada maksud apa kalian kemari?”, Mereka
menjawab: “Tuan mestinya sudah mengerti maksud kedatangan kami. Kami bermaksud
hendak membeli barang yang baru saja sampai pada tuan dan tuan sendiri mestinya
mengerti kebutuhan orang”. Utsman menjawab,” Bagus dan menyenangkan, berapa
kalian member keuntungan kepadaku atas penjualanku itu?”, mereka menjawab,”per
dirham dua dirham”. Utsman berkata,”Beri tambah lagi!”, mereka menawar,”4
dirham”, dia berkata lagi,”coba beri tambahan yang lebih banyak dari itu!”,
mereka menjawab:”Hai Abu Amrin (Utsman)sebenarnya di kota Madinah ini sudah
tidak ada lagi yang berani menawar lebih tinggi dari kami”’ Utsman
berkata,”Sesungguhnya Allah akan memberiku per dirham 10 kali lipat, maka akan
aku jadikan sedekah untuk fakir miskin kaum Muslimin”.
Demikian
riwayat hidup sahabat Utsman Bin Affan radhiyaLLahu anhu.
4. ALI BIN ABI THALIB
Ayahnya adalah:
Abu Thalib, paman Nabi saw, bin Abdul Muththalib, bin Hasyim, bin Abdi Manaf,
bin Qushayy. Ibunya adalah: Fathimah binti Asad, bin Hasyim, bin Abdi Manaf.
Saudara-saudara kandungnya adalah: Thalib, 'Uqail, Ja'far dan Ummu Hani. Fathimah binti Asad melahirkan anaknya, Haidarah (Ali bin
Abu Thalib), di Ka'bah, pada dua puluh satu tahun sebelum hijrah. Ada yang
mengatakan, pada tahun ke tiga puluh dua dari kelahiran Rasulullah saw. Ia
adalah anak bungsu dari kedua orang tuanya, selain Ja'far, Uqail dan Thalib.
Dengan demikian,
jelaslah, Ali adalah berdarah Hasyimi dari kedua ibu-bapaknya. Keluarga Hasyim
memiliki sejarah yang cemerlang dalam masyarakat
Mekkah. Sebelum datangnya Islam, keluarga Hasyim terkenal sebagai keluarga yang
mulia, penuh kasih sayang, dan pemegang kepemimpinan masyarakat. Ibunya adalah
Fathimah binti Asad, yang kemudian menamakannya Haidarah.
Saat Abu Thalib mengalamai krisis ekonomi
karena kekeringan yang melanda, seperti yang dialami oleh orang-orang Quraisy,
Rasulullah saw menyarankan kepada kedua pamannya: Hamzah dan Abbas untuk turut membantu
meringankan beban saudaranya, Abu Thalib, dengan menanggung biaya hidup
anaknya. Maka keduanya pun memenuhi permintaan tersebut. Mengetahui hal itu,
Abu Thalib berkata kepada kedua saudaranya tersebut,: "Ambillah siapa yang
kalian ingini, namun tinggalkanlah Uqail, untuk tetap aku didik." Uqail
adalah anak yang paling disayangi oleh Abu Thalib. Maka Abbas mengambil Thalib,
Hamzah mengambil Ja'far dan Rasulullah saw mengambil Ali.
Nabi shallaLLahu alaihi wasallam bagi anak keponakannya, Ali
bin Abu Thalib, bertindak sebagai bapak, saudara, teman, dan guru pendidik. Dan
Ali pun menerima beliau pengganti kedua orang tua, dan keluarganya. Sehingga ia
pun terdidik dalam didikan Nabi Saw. Beliau memiliki beberapa keutamaan antara
lain: kemuliaan, kedermawanan, sifat pemaaf, kasih sayang dan hikmah yang
lurus.
Seperti diriwayatkan, ia tumbuh menjadi anak yang cepat
matang. Di wajahnya tampak jelas kematangannya, yang juga menunjukkan kekuatan,
dan ketegasan. Saat ia menginjak usia pemuda, ia segera berperan penuh dalam
dakwah Islam, tidak seperti yang dilakukan oleh pemuda seusianya. Contoh yang
paling jelas adalah keikhlasannya untuk menjadi tameng Rasulullah Saw saat
beliau hijrah, dengan menempati tempat tidur beliau. Ia juga terlibat dalam
peperangan yang hebat, seperti dalam perang Al Ahzab, dia pula yang telah
menembus benteng Khaibar. Sehingga dia dijuluki sebagai pahlawan Islam yang
pertama.
BEBERAPA SIFAT DARI ALI BIN ABU
THALIB RADHIYALLAHU ANHU
Diriwayatkan bahwa keberaniannya menjadi perlambang para
kesatria pada masanya. Setiap kali ia menghadapi musuh di medan perang, maka
dapat dipastikan ia akan mengalahkannya.
Seorang yang takwa tak terkira, tidak mau masuk dalam
perkara yang syubhat, dan tidak pernah melalaikan syari'at.
Seorang yang zuhud, dan memilih hidup dalam kesederhanaan.
Ia makan cukup dengan berlauk-kan cuka, minyak dan roti kering yang ia patahkan
dengan lututnya. Dan memakai pakaian yang kasar, sekadar untuk menutupi tubuh
di saat panas, dan menahan dingin di kala hawa dingin menghempas.
Penuh hikmah, adalah sifatnya yang jelas. Dia akan
berhati-hati meskipun dalam sesuatu yang ia lihat benar, dan memilih untuk
tidak mengatakan dengan terus terang, jika hal itu akan membawa mudharat bagi
umat. Ia meletakkan perkara pada tempatnya yang tepat. Berusaha berjalan
seirama dengan rekan-rekan pembawa panji dakwah, seperti keserasian
butiran-butiran air di lautan.
Ia bersikap lembut, sehingga banyak orang yang sezaman
dengannya melihat ia sedang bergurau, padahal hal itu adalah suatu bagian dari
sifat kesempurnaan yang melihat apa yang ada di balik sesuatu, dan memandang
kepada kesempurnaan. Ia menginginkan agar realitas yang tidak sempurna berubah
menjadi lurus dan meningkat ke arah kesempurnaan. Gurauan adalah 'anak' dari
kritik. Dan ia adalah 'anak' dari filsafat. Menurutku, gurauan yang tepat
adalah suatu tanda ketinggian intelektualitas para tokoh pemikir dalam sejarah.
Ia terkenal kefasihannya. Sehingga ucapan-ucapannya
mengandung nilai-nilai sastra Arab yang jernih dan tinggi. Baik dalam
menciptakan peribahasa maupun hikmah. Ia juga mengutip dari redaksi Al Quran,
dan hadits Rasulullah Saw, sehingga menambah benderang dan semerbak
kata-katanya. Yang membuat dirinya berada di puncak kefasihan bahasa dan sastra
Arab.
Ia amat loyal terhadap pendidiknya, Nabi-nya, juga Rabb-nya.
Serta berbuat baik kepada kerabatnya. Amat mementingkan isterinya yang pertama,
Fathimah az Zahra. Dan ia selalu berusaha memberikan apa yang baik dan indah
kepada orang yang ia senangi, kerabatnya atau kenalannya.
Ia berpendirian teguh, sehingga menjadi tokoh yang namanya
terpatri dalam sejarah. Tidak mundur dalam membela prinsip dan sikap. Sehingga
banyak orang yang menuduhnya bodoh dalam politik, tipu daya bangsa Arab, dan
dalam hal melembutkan sikap musuh, sehingga kesulitan menjadi berkurang. Namun,
sebenarnya kemampuannya jauh di atas praduga yang tidak benar, karena ia tahu
apa yang ia inginkan, dan menginginkan apa yang ia tahu. Sehingga, di samping
kemanusiaannya, ia seakan-akan adalah sebuah gunung yang kokoh, yang
mencengkeram bumi. Itu semua adalah cermin dari percaya dirinya, keimanannya,
dan keyakinanya terhadap Rabb-nya, lantas bagaimana mungkin ia menjadi lembek?
Ia dengan teguh menolak sikap yang tidak sesuai dengan
kebenaran, atau syari'ah, atau akhlak atau kemuliaan. Ia tidak peduli dengan
orang yang membenci, atau orang yang memusuhinya.
Beliau wafat diusia 63 tahun karena dibunuh oleh Abdurahman bin Muljam, dari
golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami salat subuh di masjid Kufah,
pada tanggal 19 Ramadhan, menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia
di Najaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar