Diberdayakan oleh Blogger.

Translate


RSS

Jumat, 08 Februari 2013

Mengenal Biografi 10 Sahabat yang dijamin Masuk Surga,bag 1


Oleh: Al-Ustadz Abu Mahir Nanang Zakaria, S.Pd.I
Para pembaca muslim yang dirahmati Allah Ta’ala. Imam At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dalam ‘Sunan”nya, dari Abdurrahman bin Umaid, dari bapaknya, bahwa Sa’id bin Zaid menceritakan tentang satu kelompok, bahwa Rasulullah shallaLLahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عشرة في الجنة أبو بكر في الجنة وعمر في الجنة وعثمان و على والزبير وطلحة وعبد الرحمن و ابو عبيده وسعد بن وقاص
“Sepuluh orang akan masuk surge, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Zubair, Thalhah, Abdurrahman, Abu Ubaidah, Sa’ad bin Abi Waqas”
Berkata ayah Abdurrahman: Sa’id bin Zaid menghitung Sembilan orang itu semuanya dan dia diam/ tidak menyebutkan yang ke-10, lalu kaum berkata: kami bersumpah dengan nama Allah bahwa kamu termasuk yang ke-10. Dia menjawab: Kalian menyumpahku dengan nama Allah, Abu A’war (Sa’id bin Zaid) di dalam surga. (HR. At-Tirmidzi)
BIOGRAFI 10 ORANG SAHABAT YANG MENDAPAT JAMINAN MASUK SURGA
1. ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
Namanya adalah Abdullah bin Abi Quhafa Utsman bin Amir dari Amran bin Ka’ab bin Sa’d ibn Taimi bin Murrah bin Ka’ab bin Luayyi Al Quraisyi Al Taimi.
Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah ShallaLLahu alaihi wasallam Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Al-Qur’an (Surah At-Taubah ayat ke-40) sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Disamping itu Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki beberapa keutamaan-keutamaan, antara lain:
1. Beliau adalah orang yang pertama membenarkan peristiwa Isra’ mi’raj
2. Beliau adalah sahabat yang paling berani
3. Beliau adalah sahabat yang paling dermawan
4. Beliau adalah orang yang paling santun
5. Beliau adalah sahabat yang paling Alim
6. Beliau adalah sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah shallaLLahu alaihi wasallam.
7. Abu Bakar adalah orang yang pertama kali masuk surga dari umat Nabi Muhammad shallaLLahu alaihi wasallam.
Setelah memegang pemerintahan selama 2 tahun 7 bulan beliau wafat pada usia 63 tahun dan dimakamkan di samping makam Rasulullah , dari beliau diriwayatkan 142 hadiets.
2. UMAR BIN KHOTHOB
Namanya Ummar bin Khothob bin Nufail bin Abdul Azy bin Rabah bin Qarath bin Razaq bin ‘Ady bin Ka’ab bin Luaiy.  Beliau mempunyai nama kunyah Abu Hafshin, beliau juga memiliki gelar Al-Faruq
Imam An-Nawawi berkata: Umar bin Khothob dilahirkan 13 tahun sesudah tahun Gajah. Masuk Islamnya Umar bin Khothob sangat istimewa karena melalui permohonan RasuluLLah shallaLLahu alaihi wasallam :
“Ya Allah perkuatlah Islam dengan salah satu Umar”(HR. Al Hakim) maksud dari dua umar adalah : Umar bin Khothob dan Amr bin Hisyam (Abu Jahl), setelah berdoa demikian maka Allah Ta’ala mengabulkan doa RasuluLLah shallaLLahu alaihi wasallam dengan memilih Umar bin khothob.
Beliau adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, Beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak ia bersyahadat dihadapan Rasul (tahun keenam sesudah Muhammad diangkat sebagai Nabi Allah), ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat.
Dijaman kekhalifaannya, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke Barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya satu tahun.
Beberapa keutamaan Umar bin Khothob
1. Beliau adalah orang pertama yang mendapat gelar “Amirul Mukminin”
2. Beliau adalah orang pertama yang menetapkan “Tahun Hijriyah”
3. Beliau adalah Khalifah pertama yang mendirikan “Baitul Maal”
4. Beliau adalah khalifah yang sangat sederhana
5. Beliau adalah khlifah yang Adil dan penuh kasih sayang
6. Beliau adalah khalifah pertama yang melakukan ronda malam (keliling untuk mengetahui keadaan rakyatnya)
7. Beliau adalah khalifah pertama yang mengangkat Qadli (hakim) di kota-kota.
Beliau meninggal pada usia 64 tahun karena dibunuh oleh seorang Majusi bernama Abu Lu’Luah budak dari Mughirah. Beliau dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak didalam masjid Nabawi di Madinah.
Kisah Kasih Sayang Umar bin Khothob
Aslam berkata: Kami keluar bersama Umar radhiyaLLahu anhu hingga sampailah kami di tanah  yang tidak berpasir dan kering, kemudian kami melihat kemah seseorang yang apinya sedang menyala, kemudian kami bergegas mendatangi kemah tersebut. Lalu kami mendengar suara anak-anak kecil menangis Setelah anak-anak itu terdiam, kami memasuki tenda seseorang itu yang ternyata adalah seorang wanita. Umar mengucapkan salam: “Assalamualaikum hai yang mempunyai api”,  Wanita itu menjawab : Waalaikumussalam”, “Bolehkah kami masuk”,kata Umar Wanita itupun menjawab” Masuklah dengan baik atau tinggalkan!”,”Apa yang kamu perbuat kepada anak-anakmu”, “Kami sedang kemalaman dan kedinginan, sedngkan kami tidak punya makanan”, “Lantas apa yang kamu masak”,” Air, dengan air ini aku dapat menenangkan mereka sehingga mereka bisa tidur… Demi Allah ada kesenjangan antara kami dengan Umar, beliau melupakan kami”, Kata wanita itu panjang lebar. Begitu mendengar ucapan wanita itu beliau memandangku, dan berkata,”Marilah berangkat” setelah itu kami menuju baitul maal dan membawa sekantung tepung dan sekantung lemak yang beliau pikul sendiri. Ketika aku menawarkan untuk memikulnya, beliau berkata” Apakah kamu sanggup memikiul dosaku pada hari kiamat?”. Subhanallah demikianlah kisah keadilan dan kasih sayang Umar bin Khothob.
3. UTSMAN BIN AFFAN
Namanya adalah Utsman bin Affann bin Abul Ash bin Umayah bin Abdi Syamain bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayyi bin Ghallib bin Fihrin bin Malik bin Nadlar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Ilyas bin Mudlar bin Bazazir bin Ma’di bin Adnan.
Beliau adalah khalifah ke-3 menggantikan khalifah Umar bin Khothob. As-Suyuti berkata di dalam kitab “Tarikhul Khulafa”: Dia dilahirkan pada tahun ke-6  dari tahun gajah, beliau termasuk “As-Sabiqunal Awwalun”dan masuknya beliau ke dalam Islam karena direkrut atau hasil dari dakwah yang dilakukan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq.
Utsman bin Affan adalah termasuk sahabat yang melakukan hijrah dua kali, ke Habasyah dan Madinah, beliau juga menikah dua kali dengan putrid Rasulullah shallaLLahu alaihi wasallam, yakni Ruqayyah binti Rasulullah dan Ummi Kultsum binti Rasulullah,  sehingga beliau mendapatkan gelar “Dzunnurain” ketika Ummu Kultsum meninggal dunia Rasulullah shallaLLahu alihi wasallam bersabda: “Kalaulah sekiranya aku mempunyai putridyang lain, niscaya akan kau nikahkan dengan Utsman”. Di zaman pemerintahan beliau terjadilah pembukuan Al-Qur’an kembali, karena pada saat itu kekuasaan Islam semakin luas, di samping itu banyak para sahabat yang hafal Al-Qur’an syahid di medan perang, sehingga beliau berijtihad untuk membukukan kembali Al Quran dengan bahasa Arab Quraisy dan sesuai denga urutan yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallaLLahu alaihi wasallam.
Beberapa keutamaan-keutamaan Utsman bin Affan radhiyaLLahu anhu:
1. Beliau adalah orang yang terpuji
2. Beliau termasuk sahabat yang dermawan
3. Beliau juga sahabat yang pemberani
4. Beliau adalah khalifah yang membukukan Al Qur’an
Beliau wafat pada Usia 82 tahun setelah memimpin kurang lebih 12 tahun. Beliau meninggal dunia dibunuh oleh seorang yahudi bernama Abdullah bin Saba’ setelah beliau difitnah olehnya.
Berikut akan kami tuliskan kisah-kisah kedermawanan Utsman bin Affan radhiyaLLahu anhu, semoga kita dapat mengambil Ibrah atas apa yang dilakukan beliau.
KEMURAHAN HATI DAN KEDERMAWANAN UTSMAN BIN AFFAN RADHIYALLAHU ANHU
                Diriwayatkan dari Bisyrin bin Basyir Al Aslam dari Ayahnya, berkata: ketika para sahabat muhajirin datang di MAdinah, mereka meminta keterangan akan adnya air dan di sana ada sumur milik seorang laki-laki dari bani Ghifar yang dinamakan sumur Rumat, dari sumur ini dia menjual air per geriba satu mud, lalu kepadnya Nabi Muhammad shallaLLahu alaihi wasallam bertanya: Apakah kamu jual saja sumur ini kepadaku dengan uang surga? Laki-laki itu menjawab: Wahai Rasulullah aku dan semua keluargaku tidak mempunyai apa- pa selain dari sumur itu. Lalu hal itu sampai pada Utsman, maka dia membelinya dengan harga 35.000 dinar, kemudian dia datang menghadap Nabi shallaLLahu alaihi wasallam. Dan bealiaupun bersabda: “Apakah kamu akan menjadikan untukku dari sumur itu seperti apa yang aku jadikan untuknya. Dia menjawab: Ya, Nabi bersabda: Aku jadikan sumur itu untuk kaum muslimin”.(HR. Imam Baghawi, di dalam “As-Shahabah)
                Imam Al KArmani berkata: Utsman menyiapkan pasukan perangbeserta Sembilan ratus 50 ekor onta dan 50 ekor kuda, dia datang menghadap Nabi shallaLLahu alaihi wasallamdengan membawa uang seribu dinar dan kemurahan hati Utsman dan kedermawanannya tdak tergantung pada batas dan peperangan sabilillah, yang perang itu sendiri adalah untuk membersihkan iman dan pengujian bagi orang-orang yang menanggung kerugian.
                Diriwayatkan pula bahwa pada suatu ketika manusia sedang dilanda musibah kelaparan, maka mereka mengungsi di sisi Utsman, lalu dia memperluas/ melapangkan mereka dan membeli makanan untuk mereka yang cukup membat kenyang seluruh pasukan perang.
                Pada suatu ketika orang-orang datang menghadap Abu Bakar radhiyaLLahu anhu seraya berkata: “Wahai khalifah Rasulullah, langit tak mau menurunkan hujan, bumi tak sudi menumbuhkan tumbuhan, sungguh manusia sudah diambang kehancuran”. Abu Bakar radhiyallahu anhu berkata: “Bubarlah kalian dan bersabarlah! Sesungguhnya aku sendiri juga mengharap kepada Allah agar supaya mereka tidak tersentuh kehancuran itu sehingga akan menyelamatkan kalian”.
                Sahdan, ketika sore hari sampailah berita bahwa onta Utsman bin Affan radhiyaLLahu anhu tlah datang dari Syam dan bersinarlah kota Madinah. Oleh karena itu ketika telah datang orang-orang pun keluar rumah dan menjemputnya, tiba-tiba yang datang itu sebanyak 1000 ekor onta penuh muatan gandum, minyak dan anggur, langsung saja menderum di depan pintu rumah Utsman radhiyaLLahu anhu. Maka setelah barang-barang itu dimasukkan ke dalam rumahnya, datanglah para pedagang menghadapnya. Utsman lalu menyapanya: “Ada maksud apa kalian kemari?”, Mereka menjawab: “Tuan mestinya sudah mengerti maksud kedatangan kami. Kami bermaksud hendak membeli barang yang baru saja sampai pada tuan dan tuan sendiri mestinya mengerti kebutuhan orang”. Utsman menjawab,” Bagus dan menyenangkan, berapa kalian member keuntungan kepadaku atas penjualanku itu?”, mereka menjawab,”per dirham dua dirham”. Utsman berkata,”Beri tambah lagi!”, mereka menawar,”4 dirham”, dia berkata lagi,”coba beri tambahan yang lebih banyak dari itu!”, mereka menjawab:”Hai Abu Amrin (Utsman)sebenarnya di kota Madinah ini sudah tidak ada lagi yang berani menawar lebih tinggi dari kami”’ Utsman berkata,”Sesungguhnya Allah akan memberiku per dirham 10 kali lipat, maka akan aku jadikan sedekah untuk fakir miskin kaum Muslimin”.
Demikian riwayat hidup sahabat Utsman Bin Affan radhiyaLLahu anhu.
4. ALI BIN ABI THALIB
Ayahnya adalah: Abu Thalib, paman Nabi saw, bin Abdul Muththalib, bin Hasyim, bin Abdi Manaf, bin Qushayy. Ibunya adalah: Fathimah binti Asad, bin Hasyim, bin Abdi Manaf. Saudara-saudara kandungnya adalah: Thalib, 'Uqail, Ja'far dan Ummu Hani. Fathimah binti Asad melahirkan anaknya, Haidarah (Ali bin Abu Thalib), di Ka'bah, pada dua puluh satu tahun sebelum hijrah. Ada yang mengatakan, pada tahun ke tiga puluh dua dari kelahiran Rasulullah saw. Ia adalah anak bungsu dari kedua orang tuanya, selain Ja'far, Uqail dan Thalib.
Dengan demikian, jelaslah, Ali adalah berdarah Hasyimi dari kedua ibu-bapaknya. Keluarga Hasyim memiliki sejarah yang cemerlang dalam  masyarakat Mekkah. Sebelum datangnya Islam, keluarga Hasyim terkenal sebagai keluarga yang mulia, penuh kasih sayang, dan pemegang kepemimpinan masyarakat. Ibunya adalah Fathimah binti Asad, yang kemudian menamakannya Haidarah.
 Saat Abu Thalib mengalamai krisis ekonomi karena kekeringan yang melanda, seperti yang dialami oleh orang-orang Quraisy, Rasulullah saw menyarankan kepada kedua pamannya: Hamzah dan Abbas untuk turut membantu meringankan beban saudaranya, Abu Thalib, dengan menanggung biaya hidup anaknya. Maka keduanya pun memenuhi permintaan tersebut. Mengetahui hal itu, Abu Thalib berkata kepada kedua saudaranya tersebut,: "Ambillah siapa yang kalian ingini, namun tinggalkanlah Uqail, untuk tetap aku didik." Uqail adalah anak yang paling disayangi oleh Abu Thalib. Maka Abbas mengambil Thalib, Hamzah mengambil Ja'far dan Rasulullah saw mengambil Ali.
Nabi shallaLLahu alaihi wasallam bagi anak keponakannya, Ali bin Abu Thalib, bertindak sebagai bapak, saudara, teman, dan guru pendidik. Dan Ali pun menerima beliau pengganti kedua orang tua, dan keluarganya. Sehingga ia pun terdidik dalam didikan Nabi Saw. Beliau memiliki beberapa keutamaan antara lain: kemuliaan, kedermawanan, sifat pemaaf, kasih sayang dan hikmah yang lurus.
Seperti diriwayatkan, ia tumbuh menjadi anak yang cepat matang. Di wajahnya tampak jelas kematangannya, yang juga menunjukkan kekuatan, dan ketegasan. Saat ia menginjak usia pemuda, ia segera berperan penuh dalam dakwah Islam, tidak seperti yang dilakukan oleh pemuda seusianya. Contoh yang paling jelas adalah keikhlasannya untuk menjadi tameng Rasulullah Saw saat beliau hijrah, dengan menempati tempat tidur beliau. Ia juga terlibat dalam peperangan yang hebat, seperti dalam perang Al Ahzab, dia pula yang telah menembus benteng Khaibar. Sehingga dia dijuluki sebagai pahlawan Islam yang pertama.
BEBERAPA SIFAT DARI ALI BIN ABU THALIB RADHIYALLAHU ANHU
Diriwayatkan bahwa keberaniannya menjadi perlambang para kesatria pada masanya. Setiap kali ia menghadapi musuh di medan perang, maka dapat dipastikan ia akan mengalahkannya.
Seorang yang takwa tak terkira, tidak mau masuk dalam perkara yang syubhat, dan tidak pernah melalaikan syari'at.
Seorang yang zuhud, dan memilih hidup dalam kesederhanaan. Ia makan cukup dengan berlauk-kan cuka, minyak dan roti kering yang ia patahkan dengan lututnya. Dan memakai pakaian yang kasar, sekadar untuk menutupi tubuh di saat panas, dan menahan dingin di kala hawa dingin menghempas.
Penuh hikmah, adalah sifatnya yang jelas. Dia akan berhati-hati meskipun dalam sesuatu yang ia lihat benar, dan memilih untuk tidak mengatakan dengan terus terang, jika hal itu akan membawa mudharat bagi umat. Ia meletakkan perkara pada tempatnya yang tepat. Berusaha berjalan seirama dengan rekan-rekan pembawa panji dakwah, seperti keserasian butiran-butiran air di lautan.
Ia bersikap lembut, sehingga banyak orang yang sezaman dengannya melihat ia sedang bergurau, padahal hal itu adalah suatu bagian dari sifat kesempurnaan yang melihat apa yang ada di balik sesuatu, dan memandang kepada kesempurnaan. Ia menginginkan agar realitas yang tidak sempurna berubah menjadi lurus dan meningkat ke arah kesempurnaan. Gurauan adalah 'anak' dari kritik. Dan ia adalah 'anak' dari filsafat. Menurutku, gurauan yang tepat adalah suatu tanda ketinggian intelektualitas para tokoh pemikir dalam sejarah.
Ia terkenal kefasihannya. Sehingga ucapan-ucapannya mengandung nilai-nilai sastra Arab yang jernih dan tinggi. Baik dalam menciptakan peribahasa maupun hikmah. Ia juga mengutip dari redaksi Al Quran, dan hadits Rasulullah Saw, sehingga menambah benderang dan semerbak kata-katanya. Yang membuat dirinya berada di puncak kefasihan bahasa dan sastra Arab.
Ia amat loyal terhadap pendidiknya, Nabi-nya, juga Rabb-nya. Serta berbuat baik kepada kerabatnya. Amat mementingkan isterinya yang pertama, Fathimah az Zahra. Dan ia selalu berusaha memberikan apa yang baik dan indah kepada orang yang ia senangi, kerabatnya atau kenalannya.
Ia berpendirian teguh, sehingga menjadi tokoh yang namanya terpatri dalam sejarah. Tidak mundur dalam membela prinsip dan sikap. Sehingga banyak orang yang menuduhnya bodoh dalam politik, tipu daya bangsa Arab, dan dalam hal melembutkan sikap musuh, sehingga kesulitan menjadi berkurang. Namun, sebenarnya kemampuannya jauh di atas praduga yang tidak benar, karena ia tahu apa yang ia inginkan, dan menginginkan apa yang ia tahu. Sehingga, di samping kemanusiaannya, ia seakan-akan adalah sebuah gunung yang kokoh, yang mencengkeram bumi. Itu semua adalah cermin dari percaya dirinya, keimanannya, dan keyakinanya terhadap Rabb-nya, lantas bagaimana mungkin ia menjadi lembek?
Ia dengan teguh menolak sikap yang tidak sesuai dengan kebenaran, atau syari'ah, atau akhlak atau kemuliaan. Ia tidak peduli dengan orang yang membenci, atau orang yang memusuhinya.
Beliau wafat diusia 63 tahun karena dibunuh oleh Abdurahman bin Muljam, dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami salat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar